Kemenag Bima Kunjungi Pondok LDII Kediri

Kunjungan ulama NTB ke Pondok LDII Kediri
LDII | PAC Ngaresrejo - Rombongan Ulama Kab. Bima NTB yang dipimpin kepala kantor kementerian agama Kabupaten Bima Drs. H. M. Saleh Karim tiba di pondok pesantren (Ponpes) LDII Wali barokah, Kediri disambut hangat oleh Ketua Ponpes Wali barokah KH. Soenarto, M, Si dan didampingi jajarannya. (31/1/15).

KH. Soenarto mengajak para rombongan kabupaten Bima mengelilingi di sekitar ponpes Wali Barokah. Melihat kemegahan dan segala aktifitas kegiatan di dalam Ponpes Wali Barokah H. Saleh Karim memuji suasana pondok yang riuh dengan  aktifitas santri-santrinya yang begitu tertib dan disiplin. Dari hal terkecil, sandal santri yang tertata rapi di latar masjid, santri berjalan dengan tertib, pakaian santri yang rapi sesuai syariat dan lingkungan yang bersih.

Setelah berkeliling Ponpes Wali Barokah, para rombongan mengunjungi perpustakaan Majelis Taujih Wal Irsyad yang selama ini sebagai tempat rujukan dan kajian para Ulama LDII lengkap dengan Al Hadits Kutubus sittah dan hadits besar lainnya. Di perpustakaan Majelis Taujih Wal Irsyad, Syeikh Abdul Aziz Ridwan memaparkan kurikulum dan manajemen pembinaan ponpes Wali Barokah di hadapan para rombongan.

Setelah menyimak paparan kurikulum ponpes Wali Barokah, Kasubag Kesra Agama dan Kebudayaan Kabupaten Bima Syahrul Achmad, S. Ag, M. Hum terkagum-kagum. Menurutnya, apa yang dipaparkan pengurus Ponpes Wali Barokah yang diajarkan santrinya selama dua tahun ini sama seperti materi kuliahnya S1 selama empat tahun di salah satu Universitas di Makassar. Yang berbeda, Selama empat tahun kami tidak mendapatkan ilmu dasar-dasar agama Islam.

“Kami (para rombongan) di sini melihat secara nyata, ternyata informasi tentang LDII yang katanya sesat ternyata tidak sama seperti yang saya terima. Jauh sekali fitnah-fitnah yang diterima LDII selama ini. Saya kira itu ada kepentingan lain didalam fitnah tersebut,” ungkap Syahrul Achmad.

Hal serupa juga diungkapkan Ulama kabupaten Bima sekaligus ketua pimpinan Ponpes Al-Husainy Drs. H. Ramli Ahmad, M. AP. Menurutnya setelah mengamati kegiatan santri-santri dan manajemen Ponpes Wali Barokah rasanya menemukan suatu kebenaran yang selama ini dicarinya. “Setelah mengelilingi Ponpes Wali Barokah, saya tidak menemukan fitnah-fitnah atau statement negatif tentang LDII sampai saat ini, detik ini. LDII sesatnya dimana? Bahkan saya setelah masuk di perpustakaan Majelis Taujih Wal Irsyad semua rujukan Hadits Khutubussittah sudah jelas semua. Seharusnya saya belajar disini,” ungkap H. Ramli Ahmad.
   
Ketika masuk kedalam masjid, lanjut H. Ramli Ahmad, terkejut saat mau melaksanakan salat Dzuhur melihat ribuan santri duduk dengan tertib sambil membaca Alquran (seperti suara lebah) menunggu iqomah  berkumandang. “Saya rasanya berada di tengah-tengah para Malaikat,” ungkap H. Ramli Ahmad.

Sebelum meninggalkan Ponpes Wali Barokah, Drs. H. Saleh Karim berpesan bahwa oleh-oleh dari Ponpes Wali Barokah akan kami bawa pulang dan kami sampaikan ke masyarakat Bima untuk mengklarifikasi ini semua tentang LDII.  (Sofyan Gani)

Rombongan Ulama dan Tokoh Masyarakat Bima :
Drs. H. M. Saleh Karim (Kepala Kantor Kemenag Kab. Bima); Syahrul Achmad, S. Ag, M. (Kasubag Kesra Agama dan Kebudayaan Kab. Bima); Drs. H. Ramli Ahmad, M. AP. (Ulama dan Ketua Pimpinan Ponpes Al-Husainy Kab. Bima); Syech Fathurrahman, S. Ag., MH. (Sekretaris FKUB Kab. Bima); Drs. H. Bahnan (Sekretaris MUI Kab. Bima); Drs. Mahmud, SH. (Ulama dan Tokoh Agama Kab. Bima); Ustad Muhdar  (Ulama dan Tokoh Agama Kab. Bima); Landa Abdullah (Pimpinan Ponpes dan Tokoh Agama Kab. Bima); Sutarman, SE (Ulama dan Tokoh Agama Kab. Bima); H. Abdul Salam (Ulama dan Tokoh Agama Kab. Bima). Sumber: www.ldii.or.id

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama